Perpustakaan Terpadu Poltekkes Kemenkes Maluku

  • Beranda
  • Sejarah
  • Visi Misi
  • Informasi
  • Berita
  • Usul Buku
  • Registrasi
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Patung sindenawa=hatw sindenawa
Penanda Bagikan

Text

Patung sindenawa=hatw sindenawa

Amarduan telyawar h - Nama Orang;

Pada belahan timur Indonesia, terdapat sebuah pulau bernama Pulau Luang. Suatu hari, Pulau Luang terbelah menjadi dua bagian, yaitu Luang Timur dan Luang Barat. Ada tiga datuk yang berasal dari Luang Timur. Datuk-datuk itu bernama Keiyaman Ratu Dedan, Adityaman Mamburi, dan Amelaman Liburyaru. Mereka hendak mencari pemukiman baru karena tidak bisa hidup berdampingan dengan keluarganya masing-masing. Mereka berlayar ke arah selatan menggunakan sebuah perahu bernama Wailusi. Selama perjalanan, perahu yang mereka tumpangi diterpa angin kencang dan diterjang ombak. Tidak lama kemudian, mereka menemukan sebuah pulau bernama Pulau Selaru. Mereka berjumpa dengan seorang pemuda di tempat itu. Pemuda itu bernama Sindenama dengan sosok pemuda tampan dan ia memiliki postur tubuh yang gagah dengan tinggi mencapai 180 cm yang hidup seorang diri di Bakbakrala. Suatu hari, ketika mereka selesai makan bersama, Sindenama berkata kepada Datuk Amelaman Liburyaru, untuk diijinkan membuka lufu sang Datuk. “Itu bukan lufu sembarangan. Isi lufu itu berupa sirih pinang yang hanya bisa dimakan oleh saya.” tegas Datuk Amelaman. Karena rasa penasaran Sindenama dengan resiko yang siap dia tanggung, maka sang Datuk mengijinkan memperlihatkan. Tidak lama kemudian, Sindenama membuka lufu milik Datuk Amelaman. Tiba-tiba seluruh tubuh Sindenama terasa panas seperti hendak terbakar. Dia berlari ke sana kemari mencari air, tetapi tetap sia-sia. Setelah lama berlari, ia berhenti di batas antara dua kebun singkong milik warga yang bermukim sekitar 20 km dari Bakbakrala. Dua kebun singkong itu berada di sebuah tempat bernama Arumanas. Sindenama merebahkan tubuhnya di atas tanah. Saat ia sedang merebahkan diri di atas tanah, tanpa disadari tubuhnya mulai berubah menjadi batu secara perlahan. Sampai sekarang, patung batu Sindenama itu masih ada di Arumanas dan jadi tempat keramat oleh masyarakat setempat.


Ketersediaan

Tidak ada salinan data

Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
-
Penerbit
Jakarta : Kemendikbud riset dan teknologi., 2022
Deskripsi Fisik
iv, 32 hlm; 21 x 14 cm
Bahasa
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
-
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Perpustakaan Terpadu Poltekkes Kemenkes Maluku
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Registrasi Online
  • Usul Buku

Contact us

Perpustakaan Poltekkes Kemenkes Maluku
Gedung Perpustakaan Poltekkes Kemenkes Maluku, Jln. Laksdya Leo Wattimena Desa Negeri Lama Kota Ambon, Provinsi: Maluku

Telephone: 0911 362949
WA: +62 813-4630-5140
Email: library@poltekkes-maluku.ac.id

Additional Links

  • Poltekkes Kemenkes Maluku
  • Repository Poltekkes Maluku
  • Katalog Induk Nasional Kesehatan

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Satistik Pengunjung Web

Hari Ini : 1 Minggu Terakhir : 1 Bulan Terakhir : Seluruh :
Groups

© 2025 — All rights reserved. Perpustakaan - Poltekkes Kemenkes Maluku

Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Gizi
  • Kebidanan
  • Kebidanan Saumlaki
  • Keperawatan
  • Keperawatan Masohi
  • Kesehatan Lingkungan
  • Analisis Kesehatan
  • Referensi
  • Ensiklopedia
  • Jurnal
  • Karya Tulis Ilmiah
  • Karya Dosen
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?