Text
sagu di rumah ua lina dan wate ampi
Ua Lina adalah kakak perempuan dari papanya Asnat. Wate Ampi adalah suaminya. Di Maluku, kakak perempuan dari ayah disebut Ua dan suaminya dipanggil Wate. Ua Lina dan Wate Ampi tinggal di Desa Mesa, Waipia. Pada liburan kenaikan kelas kali ini Asnat dan kakaknya dibolehkan berlibur beberapa hari di rumah Ua dan Wate, sebagai hadiah atas prestasi mereka di sekolah. Asnat naik ke kelas 5 SD dengan peringkat 1 dan Adam naik ke kelas 6 dengan peringkat 3. Hari ini dia akan mengajarkan Asnat dan Adam cara membuat Papeda dan Ikan Kuah Kuning. Papeda itu terbuat dari tepung sagu basah yang kalau sudah dicampur air panas terlihat seperti lem. Mereka diberikan tugas, Asnat diserahkan tanggung jawab untuk lomi papeda, meleburkan sagu manta atau tepung sagu basah dengan air untuk membuat papeda. Sementara Adam diminta untuk pergi mengambil ikan yang sudah dipesan Ua Lina di pasar. Ini pertama kalinya mereka membuat dua masakan tersebut dari awal. Asnat lalu mengerjakan apa yang diarahkan oleh Ua Lina. Tiba-tiba karena kesalah mendengar intruksi, pempuatan papeda mereka pun gagal. Karena hal itu, mereka pun gagal memakan papeda bersama. Asnat pun memintah maaf akan kecerobohannya tersebut. Sambil bercanda, Asnat harus dihukum dong, Ua,” kata Wate Ampi yang kini sudah masuk di dapur mendengar percakapan mereka, sambil tertawa. Melihat kejadian tersebut, Wate Ampi ingin menghibur mereka berdua, dengan mengajak Asnat dan Adam ke hutan untuk melihat orang kampung pukul sagu. Pukul sagu adalah proses mengambil pati sagu dari pohon sagu. Pohon sagu sangat banyak tumbuh di Maluku. Selama dalam perjalan, Wate Ampi menjelaskan cara menanam sagau, perawatan sagu, sagu siap panen, hingga pengolahannya. Tak lama kemudian, terdengar bunyi seperti kayu lembab dipukul. Setelah sampai, mereka mellihat beberapa orang sedang memanen sagu. Asnat dan Adam lalu mengikuti Wate Ampi yang membawa mereka ke tempat seorang bapak yang sedang memangkur atau memukul sagu. Melihat hal itu, mereka berdua turut langsung membantu dan belajar cara mengolah sagu mentah. Setelah hasil olahan sagu itu mejandi Pati sagu basah lalu dipisahkan, Wate lalu mengambil hahalang, kayu pemikul, dan menyusun dua tumang. Satu di depan dan satu di belakang untuk dipikul pulang. Tak lama kemudian Wate lalu pamit dari bapak-bapak yang masih terus bekerja dan mereka berangkat pulang. Di rumah Ua Lina sudah menunggu mereka dengan ikan kuah kuning dan nasi hangat. Hari itu, Asnat dan Adam belajar banyak hal tentang sagu dan kegunaannya. Mereka juga belajar cara mengolahnya. Ua Lina berjanji akan mengajarkan banyak kudapan dari sagu seperti sagu, Sanoli, Puding Sagu, Sagu tumbu dan sebagainya di besok hari.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain